Mantri Sunat Shojiro
A. Latar Belakang
Bagi kita umat muslim,
khitan merupakan suatu kewajiban. Dinyatakan sebagai kewajiban karena telah
dicontohkan dalam sunnah Rasul. Dinyatakan dalam Siroh Nabawiyah, bahwa
Rasulullah SAW melakukan khitan pada saat beliau berusia 7 hari. Namun,
sosialisasi sunnah Rasulullah Muhammad SAW di masyarakat Indonesia lebih banyak
dilaksanakan oleh ketika anak berusia 5 tahun atau lebih.
Sebelum ada tenaga
medis, masyarakat sering kali menggunakan jasa ‘bengkong’ untuk proses khitan.
Disebut bengkong karena alat yang digunakan adalah alat yang dibuat dari sebilu
bambu yang bagian tengahnya diberi lubang untuk mencapit ujung alat kelamin
anak yang akan disunat, apabila alat yang digunakan tidak steril maka hal ini
dapat menyebabkan infeksi dan membahayakan anak khitan
Sirkumsisi
yang bahasa awamnya sering disebut khitan/sunat adalah salah satu tindakan
medis dengan cara memotong sebagian ujung kulit yang menutupi kepala penis.
Proses pembersihan ini dilakukan dengan cara memotong sebagian
preputium/selubung penutup penis. Sehingga, sumbatan yang mungkin terjadi
karena adanya kotoran pada saluran penis menjadi hilang. Artinya, laki-laki
dapat terhindar dari penyakit yang berasal dari daerah tersebut. Hal ini juga
telah dibuktikan dengan adanya penelitian yang menyatakan bahwa proses khitan
terbukti secara signifikan positif dapat menjaga seorang laki-laki dari resiko
terjangkitnya penyakit.
Tindakan ini sangat banyak dilakukan terutama di Rumah Sakit atau klinik pada masa musim libur atau hari raya. Secara medis tidak ada batasan umur untuk dilakukan sunat. Namun semakin bertambah umur seseorang maka semakin beresiko dilakukan sunatan terutama perdarahan karena berkaitan dengan ukuran penis dan pembuluh darah. Usia rata-rata dilakukan sunat sekitar rentang 5 hingga 15 tahun. Namun saat ini sudah banyak kaum pria dewasa yang sadar akan manfaat sunat sehingga juga melakukan tindakan sunat walaupun sudah berumur di atas 30 tahun.
B. PROFIL
Puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan petunjukNya sehingga Mantri Sunat Shojiro bisa
berdiri dan memberikan layanan khitan didaerah jakarata dan sekitarnya. Mantri Sunat Shojiro adalah pusat pelayanan sunat/khitan
yang memiliki konsep unik dan metode modern, Mantri Sunat Shojiro menerapkan
konsep rumah untuk membuat para pasien nyaman seperti dirumah dan memberikan layanan sunat kerumah
pasien,Dalam memberikan pelayanan sunat/khitan,
Mantri Sunat Shojiro melakukan banyak inovasi dalam hal pelayanan demi
memberikan yang terbaik kepada pasien yang sudah mempercayakan tindakan
sunatan.
Didirikan oleh Amirul
MIM.S.Kep,Ners pada tanggal 23 Maret
2022.Yang mana sebelumnya sudah memberikan layanan sunat panggilan disekitar jakarta.Mantri
Sunat Shojiro memiliki komitmen untuk mengubah persepsi anak dan orang tua
tentang tindakan sunat/khitan. Tindakan sunat/khitan yang biasanya dipandang menyeramkan
oleh anak dipatahkan oleh hadirnya Mantri Sunat Shojiro, konsep menyenangkan
yang dipersembahkan oleh Mantri Sunat Shojiro akan membuat proses sunat tidak
lagi menyeramkan untuk anak.Ditambah dengan inovasi dengan menggunakan metode
anastesi tanpa jarum yang dikombinasikan dengan hypnoterapi diharapkan tindakan
sunat menjadi tidak menyeramkan dan membuat trauma pada anak.Mantri Sunat
Shojiro juga mengikuti bakti sosial sunatan massal baik sebagai penyelenggara
atau sebagai peserta/operator sunat.
Terpanggil untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat luas, Amirul MIM.S.Kep.Ners kemudian mendirikan Layanan/homecare sunat kerumah di Jalan M Kahfi 1 Gang Damai 74 Rt 09 Rw04 Cipedak Jagakarsa Jakarat Selatan, inilah yang menjadi cikal bakal Mantri Sunat Shojiro. Dari gang kecil inilah Mantri Sunat Shojiro berkembang dan sekarang berpindah alamat di Jalan Jagakarsa 1 No 38 Rt 05 Rw 02 kelurahan Jagakarsa kecamatan Jagakarasa Jakarata Selatan yang diharapakan suatu saat akan terus berkembang dan maju dan dapat melayani sunat/khitan seluruh indonesia sehingga dapat memberikan layanan yang lebih ramah dan lebih nyaman dan lebih jauh lagi jangkauan homecare sunat.
C. METODE SUNAT YANG DISEDIAKAN OLEH MANTRI SUNAT SHOJIRO:
1. Metode
bedah konvensional/sirkumsisi
Metode
sirkumsisi ini sering digunakan dalam proses khitan. Setelah area penis disterilkan,
dilakukan bius lokal, lalu akan memotong
kulit kulup penis menggunakan gunting ataupun pisau bedah. Selanjutnya luka
akan dijahit dengan menggunakan benang yang dapat diserap oleh tubuh. Metode
inilah yang paling banyak dilakukan oleh tenaga medis profesional dari dulu
hingga kini. Metode sirkumsisi ini
membutuhkan waktu yang lebih panjang baik saat pengerjaan, maupun proses
penyembuhan. Proses khitan biasanya berlangsung 30-50 menit, sementara proses
perawatan pascakhitan pun sedikit lebih repot, karena luka tidak boleh terkena
air supaya jahitan menutup dengan sempurna,, selain harus dilakukan penggantian
perban selama kurang lebih tujuh hari. Metode ini memiliki resiko infeksi dan
perdarahan yang kecil karena menggunakan alat alat medis yang disterilkan dan
dengan penjahitan yang menjamin perdarahan terkontrol dengan baik.
2. Metode
sunat dengan elektrokauter
Metode
ini menggunakan semacam alat yang dialiri arus listrik untuk memotong kulup
penis. Pada prinsipnya hampir sama, setelah dilakukan anestesi lokal, maka
kulup akan dipotong menggunakan yaitu elektrokauter. Dengan metode ini,
memiliki beberapa keunggulan antara lain perdarahan akan sangat minimal,
penyembuhan luka akan lebih cepat meskipun tetap menggunakan penjahitan luka,
dan memiliki hasil estetika yang lebih sempurna dibandingkan metode lain.
3. Metode
sunat smartklamp
Ada
beberapa metode klamp, tetapi yang paling sering digunakan adalah metode
Smartklamp. Alat Smartklamp ini memiliki beberapa ukuran sesuai umur dan ukuran
penis. Setelah dilakukan anastesi lokal, maka tabung Smartklamp akan dimasukkan
pada kulup yang akan dipotong, kemudian dijepit dengan pengunci klamp. Setelah
5 hari, maka tabung Smartklamp akan dilepas. Metode ini akan mengurangi resiko
perdarahan dan tanpa disertai penjahitan dan tidak perlu diperban sehingga
lebih mudah dalam perawatan paca khitan. begitu juga rasa sakit yang dirasakan
oleh pasien juga minimal dan Setelah disunat pun pasien dan dapat melakukan
aktifitas seperti biasa. Selain itu, metode Klem tidak memakan waktu banyak
dalam melakukan tindakan . , Alat
Smartklamp sendiri bersifat “single use only” atau sekali pakai sehingga tidak
boleh digunakan berulang. Meskipun metode ini adalah metode yang efektif,
tetapi tidak disarankan untuk anak yang hiperaktif.
4.
Metode
Sunat Lem
a.
Tidak
Memerlukan Jahitan
Sebagian besar anak-anak merasa
takut apabila mendengar kata sunat. Bahkan, tak sedikit anak yang
mengalami trauma, ngeri karena takut dipotong dan dijahit. Maklum saja, kesan
dijahit menjadi kata yang menyeramkan bagi sebagian anak atau
orang yang belum dikhitan atau disunat. Dengan menggunakan lem,
proses penjahitan bisa dihilangkan jadi rasa takut pada anak atau
orang yang akan dikhitan menjadi bisa diminimalisir.
b)
Waktu
Pengerjaan Singkat
Dengan tidak
dilakukannya proses penjahitan, proses khitan atau
sunat menjadi lebih singkat.Waktu pengerjaan yang singkat akan sangat
bermanfaat bagi anak-anak yang sangat penakut atau anak yang hiperaktif atau
yang berontak.Untuk pemotongan kulup penis dapat dilakukan dengan bebagai alat
seperti Gomco clamp, Winklemann Clamp, Mogen Clamp, atau bisa juga dengan
electric couter dan setelah dipotong baru lem diaplikasikan.
Jika etode konvensional membutuhkan
waktu sekitar 20 menit maka teknik lem hanya memerlukan waktu sekitar 13 hingga
15 menit saja.
c)
Proses
Penyembuhan Relatif Lebih Cepat.
Terluka setelah proses
sunat memang hal yang wajar. Biasanya, luka akibat sunat akan sembuh dengan
sendirinya selama beberapa waktu. Namun, terkadang luka ini dapat menimbulkan
rasa tidak nyaman. Alhasil, anak pun malas untuk beraktivitas seperti
biasa.Dengan sunat lem, kulit kulup yang telah terpotong diberi lem khusus
bedah yang biasa dipakai di dunia medis untuk menyatukan kulit yang luka karena
tindakan operasi atau kecelakaan. Dengan mengaplikasikan lem maka luka akan
menyatu dalam waktu singkat, tidak perlu lagi jarum dan benang jahit. Peradangan
akibat benang yang merupakan benda asing bagi tubuh bisa dikurangi.
Jika dibandingkan
dengan sunat klamp,
sunat dengan metode lem relatif lebih cepat juga proses penyembuhannya. Karena
dengan metode sunat lem lebih minimal terjadi proses dehis atau luka terbuka
kembali, sehingga anak bisa cepat melakukan aktivitas yang normal kembali.
d)
Hasil
Sunat Lebih Estetis
Tak dapat dimungkiri
bahwa salah satu faktor populernya sunat teknik lem adalah hasilnya yang jauh
lebih bagus dibandingkan metode konvensional, laser atau
electric couter. Tidak ada bekas jahitan di kulit kulup yang sudah terpotong
menajadikan bekas luka menjadi lebih mulus. Pasalnya, lem yang digunakan untuk
merekatkan luka mengandung 2-OCA (2-Octyl Cyanoarylate). Lem jenis ini pun tahan
terhadap air, antibakteri, dan mudah kering.Untuk hasil sunat dapat Ayah Bunda
pantau mulai dari minggu pertama hingga minggu keenam. Teknik lem pun minim
risiko komplikasi. Tidak mengherankan jika sebagian besar orang, utamanya yang
mementingkan estetika akan memilih sunat metode lem daripada sunat konvensional atau
electric couter.
D.
MANA YANG LEBIH BAIK?
Menurut
dr. Nugrohoaji Dharmawan, Sp.KK, M.Kes, setiap metode memiliki kelebihan
dan kekurangan. Untuk itu dr. Nugrohoaji menyarankan untuk berkonsultasi dahulu
sebelum dilakukan tindakan khitan/sunat agar mendapatkan penjelasan tentang metode apa
yang paling cocok disesuaikan dengan kondisi pasien maupun biaya yang akan
dikeluarkan. Selama dikerjakan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan profesional maka akan
meminimalkan efek yang tidak diinginkan.
E. INFORMASI
DAN LOKASI
PRAKTEKKEPERAWATAN
MANDIRI AMIRUL MIM.S.Kep.Ners
Jalan
Jagakarsa 1 No 38 Rt 05 Rw 02 kelurahan Jagakarsa kecamatan Jagakarasa Jakarata
Selatan
No
Telpon/Wa : 085716870015 -
085781301827
Ig & fb : griya sehat amir